Friday, December 31, 2010

Tak Perhitungkan Rossi, Biaggi Jagokan Lorenzo

Headline
Jorge Lorenzo -
Milan - Entah lupa atau memang tidak menjagokan Valentino Rossi, juara dunia Superbike Max Biaggi hanya menyebut Jorge Lorenzo dan Casey Stoner sebagai kandidat juara MotoGP 2011.
Pembalap yang sempat tampil di MotoGP bersama tim Camel Pramac Pons ini menjagokan pembalap Fiat Yamaha Jorge Lorenzo sebagai kandidat terkuat. Dia juga memperhitungkan Casey Stoner, yang baru bergabung dengan Honda, sebagai pesaing terdekat.
Biaggi, yang mundur dari seri utama balap motor tersebut pada 2005 mengacungkan jempol untuk penampilan dominan Lorenzo saat menggenggam gelar juara musim ini dan yakin tak banyak yang berubah darinya musim depan.
Namun MotoGP musim ini juga masih akan diikuti nama-nama besar, termasuk Stoner, yang akan menjalani musim perdana bersam Honda setelah tampil cukup memukau bersama Ducati.
Sementara itu, mengenai seterunya saat masih berkutat di MotoGP maupun GP 500, Valentino Rossi, yang kini bergabung bersama Ducati, Biaggi sama sekali tak menyebut namanya.
“Lorenzo tampil cemerlang musim ini dan bekerja dengan sangat baik. Sangat bagus. Saya yakin dia akan menjadi kandidat terkuat tahun depan. Tetapi hati-hati juga terhadap Stoner,” ucapnya dikutip La Gazetta dello Sport.
Kedua pembalap asal Italia itu memang pernah menjadi musuh bebuyutan di MotoGP, namun catatan statistik menunjukkan Rossi lebih sering mengalahkan Biaggi di akhir musim. [nic]

Adu Cepat Adaptasi Migrasi di Moto GP 2011

Adu Cepat Adaptasi Migrasi di Moto GP 2011
Headline
Valentino Rossi - Foto:Istimewa
Oleh: Subchan Zurya Mawla
Olahraga - Rabu, 29 Desember 2010 | 18:30 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Moto GP 2010 mendapuk Jorge Lorenzo sebagai juara dunia. Menjelang musim 2011, banyak perpindahan pembalap yang bisa mengubah peta kekuatan tim.
Musim ini Lorenzo tampil begitu kokoh dipuncak klasemen usai melalui perhelatan sengit dengan para pesaingnya, termasuk Valentino Rossi yang notabene rekan setimnya di Yamaha.
Peta kekuatan berubah setelah Rossi merampungkan proses kepindahannya ke tim Ducati pada akhir November. Predikat juara dunia serta hengkangnya The Doctor tak membuat Lorenzo berganti peran menjadi pembalap utama Yamaha.
Kecepatan Lorenzo saat menunggangi YZR-M1 tak perlu diragukan untuk sekadar menggantikan peran Rossi. Namun, yang menjadi tanda tanya adalah kesanggupan rider berusia 23 tahun tersebut saat membedah motor tunggangannya.
Satu fakta penting yang perlu dicermati adalah posisi vital Rossi di Yamaha. Rider asal Italia tersebut dikenal tidak hanya andal saat berada di atas sirkuit melainkan juga saat membedah YZR-M1.
Sekadar catatan, pada awal kepindahannya dari Honda pada musim 2004, Yamaha bukan merupakan bagian dari sejumlah tim besar yang favorit juara. Namun pandangan itu langsung berubah pasca kedatangan Rossi.
Keberadaan rider yang gemar menggunakan nomor 46 di lambung motornya itu disebut-sebut sebagai otak di balik kecepatan yang dimiliki YZR-M1. Bersama Jeremy Burgess, chief engineer sekaligus mekanik andal yang selalu menyertai Rossi kemanapun pembalap asal Italia itu melangkah, The Doctor terus membedah setiap kelemahan motornya untuk kemudian diperbaiki oleh tim mekanik Yamaha.
Kini, sepeninggal Rossi, kubu Yamaha memiliki pekerjaan rumah dalam hal pengembangan motor. Kelebihan YZR-M1 saat berada di tikungan cepat jelas diketahui Rossi oleh karena itu tim asal Jepang tersebut perlu meng-update mesin dan teknologi mereka.
Sementara itu, bagi Ducati kehadiran Rossi menjadi berkah karena tim asal Italia tersebut tidak hanya mendapatkan jasa sang pembalap namun juga sejumlah tokoh penting di balik sukses Yamaha.
Sebut saja mekanis Jeremy Burgess, mantan manajer Rossi di Yamaha Davide Brivio, dan sepuluh nama lain eks Yamaha yang ikut hengkang mengikuti Rossi.
Keberadaan Rossi dan Burgess di tim Ducati langsung terasa ketika keduanya membeberkan hasil tes prototipe Desmosedici yang dinilai memiliki kekurangan saat melakukan tikungan. Meski begitu Burgess mengakui dari segi akselerasi dan kecepatan Ducati lebih baik dari para seterunya.
Bagaimana dengan Casey Stoner? Kubu Honda seperti melakukan reuni dengan eks pembalapnya itu sehingga tidak butuh waktu lama bagi Stoner mempelajari karakter motor RC212V.
RC212V dikenal memiliki ketangguhan akselerasinya yang ringan sehingga mempermudah penggunanya saat bakusalip. Meski begitu kubu Honda masih perlu mengembangkan kecepatan karena berdasarkan pengalaman musim lalu, RC212V kerap kesulitan saat beradu kecepatan di lintasan lurus.
Meski fokus perhatian musim depan masih berkutat pada Lorenzo, Rossi, dan Stoner, patut disimak pula kiprah Rookie of the Year Ben Spies. Sukses bersama tim satelit Yamaha Tech 3 menjadi tiket baginya untuk melangkah ke tim besar. Berkat pencapaian tersebut tim Yamaha resmi menunjuk pemuda Amerika Serikat kelahiran 26 tahun lalu itu sebagai suksesor Valentino Rossi di tim Fiat-Yamaha.
Gayamembalap yang agresif serta performa impresif yang kerap diperagakan oleh rider asal Amerika Serikat itu saat berada di atas lintasan menjadi dasar dari keputusan yang diambil oleh tim asal Jepang tersebut saat mencari pendamping Jorge Lorenzo. [nic]

DOMINASI ROSSI BERAKHIR

Stoner: Dominasi Rossi Berakhir!
Headline
Valencia - Casey Stoner menganggap persaingan di MotoGP saat ini tak lagi begitu sengit karena tak lagi didominasi oleh Valentino Rossi.
Ketika Rossi hengkang dari Honda dan bergabung dengan Yamaha pada akhir musim 2003, pembalap asal Italia itu langsung mampu tampil secara konsisten dan berhasil menjadi juara dunia di musim perdananya dengan menggunakan mesin YZR-M1 tahun 2004.
Namun, Stoner, yang memutuskan hengkang dari Ducati dan memutuskan bergabung bersama Honda pada musim 2011, pesimis Rossi akan dapat mengulang kembali sejarah tersebut, terkait penampilan kurang konsistennya bersama Ducati akhir-akhir ini.
"Saya tidak percaya dia akan menang sebanyak saat menunggangi Yamaha,” tuturnya pada MCN.
"Tingkat persaingat di Moto GP akan lebih seru karena tak melulu didominasi oleh Rossi.”
"Kita harus menunggu dan melihat apa yang mampu dilakukannya bersama tunggangan barunya itu. Namun, sama seperti saya, ia bakal mendapat tantangan baru musim depan.”
Stoner baru-baru ini tampil mengesankan pada debutnya dengan menggunakan mesin Honda RC212V dengan menjadi yang tercepat di sesi tes di Valencia. Sedangkan, Rossi hanya mampu finis di urutan 15 dengan menggunakan Ducati.

CASEY STONER THE MAN TO BEAT 2011

Jorge Lorenzo: Casey Stoner jadi Man to Beat

 Barcelona: Jorge Lorenzo akan tampil di MotoGP 2011 dengan status sebagai juara bertahan. Namun, bukan pembalab asal Spanyol  itu yang akan menjadi buruan para rival. Casey Stoner, jagoan baru Repsol Honda, akan menjadi man to beat di ajang balap motor paling bergengsi tersebut.

Stoner memang merupakan pembelap baru di Honda. Namun itu tidak membuatnya mengalami masalah adaptasi. Dalam uji coba di Valencia November 2010 lalu, dia menjadi yang tercepat pada harai terakhir. Dia mampu mengalahkan Lorenzo yang tercepat di hari perdana.

Livio Suppo sebagai manager Honda Repsol menjadi salah satu alasan kenapa Stoner begitu hebat. Suppo lah yang menjadi figure penting keberhasilan Stoner saat menjadi juara dunia pada tahun 2007.
sebagai juara bertahan
Lorenzo yang memprediksi Stoner jadi man to beat  pada Moto GP musim 2011. Dia tidak lagi melihat mantan rekan setimnya di Yamaha, Valentino Rossi, yang musim depan membela Ducati sebagai lawan utama. Casey dan Honda jadiancaman yang lebih besar. Pabrikan Jepang selangkah didepan jika dibandingkan dengan Ducati.

Lebih lanjut Lorenzo menilai, Stoner punya potensi yang lebih baik daripada rivalnya yang lain. Stoner punya banyak cara untuk kembali mengangkat prestasinya. Pedrosa tidak memilki kelebihan lain disbanding Stoner. Sedangkan Rossi sangat baik, sangat sulit mencari kelemahan dia. Buat saya pribadi, yang menjadi kendala Rossi adalah factor usia. Dia selalu menjadi yang terdepan selama bertahun tahun. Hanya , dia.tidak bisa dengan mudah selalu berada diatas pembalap lain saat ini.
Stoner punya cara membalap yang impresif, tapi tak konsisten. Dia terlalu sering jatuh. Tapi, jika dia bisa lebih tenang dan focus, akan sulit untuk mengalahkannya. Lorenzo